Skip to main content

Posts

Pengujian Shaft & Propeller dari Maker

Apa kabar sobat Blogger semua...saya coba share apa yang pernah saya lakukan dalam pengetesan shaft dan propeller. A.  Contact surface test Contact surface test atau ada juga yang menyebut contact fitting / blue contact / blue fitting / surface contact yang sebenarnya bentuk kegiatannya sama saja yaitu untuk mengetahui   atau menguji seberapa besar permukaan conus yang bersentuhan antara permukaan benda satu dengan benda yang lainnya misalnya saja yang baru baru ini saya lakukan yaitu suatu propeller dengan shaft propeller. Hal ini mutlak dilakukan agar antara shaft dan propeller dapat menyatu dengan kuat. Untuk langkah-langkahnya sebagai berikut :     1. Permukaan conus shaft yang akan dilakukan contact surface diolesi cairan biru sampai merata          2. Propeller di install pada shaft dan ditekan menggunakan hydrolis sampai tekanan 10.000 psi.             ...

Kawat Las buat Grey Cast Iron

Kawat las khusus untuk bahan ANCURAN (Cast Iron) utk berbagai macam Alloy Cast Iron, Fe Ni Cast Iron, Malleable Cast Iron, Grey Cast Iron, dll.   Kawat Las ST-Cast 1 Standard: AWS A5.15: E Ni-C1, DIN 8573: E Ni-BG 11 Komposisi: C : 0.65, Si: 0.30, Mn : 0.40, Cr : 97.50, Ni : 0.95 Sifat Bahan: Elongation : 8%, Tensile Strenght :380 N/mm?, Yield Strenght : 230 N/mm?, Hardness : + 160 HB Kegunaan: Merupakan kawat yang terbuat dari nickel cast iron yang murni dipakai untuk memperbaiki dan ngelas berbagai macam Alloy Cast Iron. Bahan ini sangat tahan akan keretakan dan sangat mudah untuk dibubut. Jenis kawat las ini sangat banyak dipakai pada block mesin, cylender head, dan untuk menyambung bahan cast iron ke logam lain (steel). Kawat Last ST-Cast 2 Standard: AWS A5.15: E NiFe-C1, DIN 8573: E Ni Fe-1 BG 11 Komposisi: C : 0.90, Si: 0.35, Mn : 0.56, Ni: 60, Fe : 38.8, R.E.M : 0.20 Sifat Bahan: Elongation : 10%, Tensile Strenght :450 N/mm?, Yield Strengh...

Propeller & Propulsion Terminology Part 2

Selamat siang sobat marine's, kita lanjutkan kembali bahasan kita mengenai terminology propeller setelah dibahas di artikel Terminology Propeller part 1 . kita mulai dari bahasan ketebalan daun propeller. Blade Thickness / Ketebalan daun Sebuah daun propeller memiliki ketebalan   paling tebal di daerah root   untuk integritas struktural. Dalam setiap bagian radial , titik ketebalan maksimum mungkin belum tentu bertepatan dengan titik tengah panjang chord . Blade Thickness Fraction (BTF) D esain K etebalan daun m aksimum yang diperpanjang ke garis pusat propeller / diameter   propeller. Daun Propeller   harus memiliki ketebalan yang cukup untuk mencapai bentuk sectional   yang diinginkan dan mempunyai   kekuatan yang cukup untuk menahan beban . Daun propeller   yang terlalu tebal akan menghasilkan efisiensi propeller yang rendah . Blade Area Ratio (BAR) biasanya dijelaskan dalam tiga istilah yaitu Projected Area Ratio...