Skip to main content

Cara Menghitung Emergency Battry

Apa kabar sobat Blogger semua...setelah dibahas mengenai pemilihan generator kapal, sekarang kita coba untuk membahas pemilihan battery emergency apabila genset yang ada di kapal tiba-tiba blackout atau mati total. 
Jadi saat kita akan menentukan berapa jumlah battery yang akan digunakan, maka terlebih dulu harus di tentukan peralatan apa-apa saja yang di perlukan untuk tetap menyala apa bila terjadi blackout di kapal.


Oke, langsung saja, rumus untuk menghitung kapasitas emergency battery adalah sebagai berikut :

C = ∑ (W/V) x H

Dimana
C    = Kapasitas batteray (Ah)
W   = Beban Sebenarnya
V     = Tegangan (Volt)
H     = Waktu Operasi

Misalkan didapatkan beban yang harus ditanggung oleh emergency batteray adalah sebesar 1500 Watt selama kita anggap 24 jam, dan tegangan batteray yang dibutuhkan adalah 24 Volt, maka untuk mengetahui kebutuhan normal batteray untuk beban tersebut adalah :

C = ∑ (W/V) x H
C = ∑ (1500/24) x 24
C = 1500 Ah
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui  untuk menyalakan lampu dan peralatan lain selama 24 jam saat emergency, dibutuhkan minimal  batteray adalah 1500 Ah, sekarang tinggal kita cari batteray yang ada di pasaran dan kita sesuaikan dengan kebutuhan perhitungan diatas.

Ok sobat, sekarang coba kita pakai batteray dengan merk STAAB, tipe 8CH 33PM dengan kapasitas 625 Ah dan tegangan 8 Volt.

*Untuk memenuhi kapasitas (Ah), maka jumlah batteray yang digunakan adalah
         (kapasitas yang dibutuhkan) / (kapasitas battery)
         1500/625 = 2,4 buah batteray ~ dibulatkan menjadi  3 buah Batteray dan disusun parallel.

*Sedangkan untuk memenuhi voltage-nya , maka jumlah batteray yang digunakan adalah
         (tegangan yang dibutuhkan) / (tegangan battery)
         24/8 = 3 buah batteray dan disusun seri.

>>Jadi jumlah total batteray yang dibutuhkan sebanyak 9 buah (3 buah parallel dan 3 buah seri)
Susunan battery 3 parallel & 3 di seri
Selanjutnya kita coba bandingkan dengan tipe battery yang lainnya agar dapat diketahui se efisien apa batteray yang akan kita gunakan nanti. Kita coba dengan merk STAAB, tipe R12CS 11PM dengan kapasitas 357 Ah dan tegangan 12 Volt.

*Untuk memenuhi kapasitas (Ah), maka jumlah batteray yang digunakan adalah
1500/357 = 4,2 buah batteray ~ dibulatkan menjadi  5 buah Batteray dan disusun parallel.

*Sedangkan untuk memenuhi voltage-nya , maka jumlah batteray yang digunakan adalah
24/12 = 2 buah batteray dan disusun seri.

>>Jadi jumlah total batteray yang dibutuhkan sebanyak 10 buah (5 buah parallel dan 2 buah seri)
Susunan Battery 5 di parralel & 2 di seri

Untuk mengetahui seberapa efisien tipe bateray yang akan digunakan, dapat diketahui dengan mencari selisih total Ah batteray dengan Ah kebutuhan

Untuk type 8CH33PM : 1875 – 1500 = 375 Ah
Untuk type R12CS 11PM : 1785 – 1500 = 285 Ah

Dari nilai tersebut, dapat diketahui  batteray type R12CS 11PM lebih effisien karena memiliki selisih Ah lebih kecil (lebih mendekati kebutuhan real).

NB: Untuk menaikkan kapasitas battery, maka battery di susu secara Parralel.
       Untuk menaikkan tegangan battery, maka battery di susu secara seri.

Demikian kawan, sedikit yang dapat saya sampaikan cara menentukan kapasitas batteray untuk keadaan emergency..semoga article sederhana ini bermanfaat bagi semua…trimakasih..

Comments

  1. Hi thеre, ϳust became аωаre
    of yοur blog thгough Google, and fοund that it is trulу informative.
    I аm gonna watch out for brussеls. Ι'll be grateful if you continue this in future. Many people will be benefited from your writing. Cheers!
    Here is my blog post - nsx for sale

    ReplyDelete
  2. Whаt a ѕtuff of un-ambiguіty and preserveness of νaluable know-how on the topic οf uneхpected
    fеelingѕ.

    my wеb-site Going Here

    ReplyDelete
  3. We're a gaggle of volunteers and starting a brand new scheme in our community. Your site offered us with helpful info to work on. You've performed an imρrеssiѵе
    task and our whole community сan be thankful to you.


    My web-site :: Die Abnehm Lösung Erfahrungsberichte

    ReplyDelete
  4. Hi...ok thanks for visiting my site, hope this article can helpfull..

    ReplyDelete
  5. Linκ exсhange is nothing else but it is
    onlу ρlacing the other persοn's webpage link on your page at proper place and other person will also do same in favor of you.

    My blog post; hemorrhoid treatment

    ReplyDelete
  6. Attractiѵe ѕection of сοntеnt.

    Ι just stumbled upon уour site аnd in acсession сapital to
    aѕseгt that I get in fact enјoуeԁ aсcοunt youг blog pοsts.
    Any way I'll be subscribing to your augment and even I achievement you access consistently rapidly.

    my website how to treat hemorrhoids

    ReplyDelete
  7. bisa minta daftar pustaka dari perhitungan diatas?

    ReplyDelete

Post a Comment

masukan sebagai dasar berkembangnya blog ini

Popular posts from this blog

Istilah NPS - DN dan Outside Diameter Pada Pipa

Sudah lama tidak posting, karena kesibukan dan kemalasan yang mendera. Baik kali ini akan coba kita bahas mengenai kode – kode pipa, saat kita akan mendesign atau membaca gambar pipa system, sering kali kita menjumpai kode NPS atau DN. Apa seeh maksudnya kode – kode ini dan apa kegunaannya akan coba kita bahas di sini. NPS (Nominal Pipe Size) & DN (Nominal Diameter) Dari standard ASME B16.5 Paragraf.1.9.2 ukuran NPS, diikuti oleh nomer tanpa dimensi (dimensionless) menunjukkan ukuran nominal flange atau sambungan (fitting) flange. NPS berhubungan dengan istilah nominal diameter (DN), yang digunakan sebagai satuan internasional (SI unit). Hubungannya seperti dibawah ini: NPS DN ½ 15 ¾ 20 1 25 1 ¼ 32 1 ½ 40 2 50 2 ½ 65 3 80 4 100 5 125 6 150 8 200 Untuk NPS ≥ 4, adalah kelipatan 25 Catatan

Sistem Kontruksi Kapal

Sistem Kontruksi Kapal Sistem kerangka/konstruksi kapal (framing system) dibedakan dalam dua jenis utama; yaitu sistem kerangka melintang (transverse framing system) dan sistem membujur atau memanjang (longitudinal framing system). Dari kedua sistem utama ini maka dikenal pula system kombinasi (combination/mixed framing system). Suatu kapal dapat seluruhnya dibuat dengan sistem melintang, atau hanya bagian-bagian tertentu saja (misalnya kamar mesin dan/atau cerukceruk) yang dibuat dengan sistem melintang sedangkan bagian utamanya dengan sistem membujur atau kombinasi; atau seluruhnya dibuat dengan sistem membujur. Pemilihan jenis sistem untuk suatu kapal sangat ditentukan oleh ukuran kapal (dalam hal ini panjangnya sehubungan dengan kebutuhan akan kekuatan memanjang), jenis/fungsi kapal menjadikan dasar pertimbangan-pertimbangan lainnya.. Untuk mengenali apakah suatu kapal, atau bagian dari badan kapal dibuat dengan sistem melintang atau membujur dapat dilihat pada panelp

Pengertian Dasar DWT, PAYLOAD dan GRT

Load Lines Load Line merupakan istilah formal yang diberikan untuk menandai bagian dari midship kapal pada kedua sisi dari kapal tersebut untuk menunjukkan batas sarat kapal ketika kapal bermuatan. Pembatasan sarat ini didapat dengan pengukuran dari dek kedap cuaca (normalnya dek freeboard) sampai pada tanda garis muat midship. Jarak ini disebut juga dengan “Freeboard” (lambung timbul) pada kapal. a. Design Draft Design Draft merupakan tinggi sarat air pada suatu kapal. Yaitu jarak dari dasar kapal sampai garis air muat (water line). b. Displacement Adalah jumlah volume air yang dipindahkan oleh berat suatu benda yang berada dalam air (tenggelam). Secara garis besa r, displacement adalah bobot mati dari sebuah kapal (berat konstruksi baja, outfitting dan machinery) ditambah dengan persediaan bahan bakar dan muatan dalam kapal (termasuk crew dan akomodasinya). c. Class Notation Dalam jangkauan klasifikasi, ciri-ciri lambung, mesin dan perlengkapan j