Skip to main content

General Overhoul

Suatu operator kapal selama beroperasi pasti menginginkan kapalnya dapat melaju dengan cepat, pasti akan sangan mengecewakan apabila kapal yang di miliki tidak mampu untuk melaju sesuai dengan kecepatan yang di rencanakan atau mengalami penurunan kecepatan dari waktu ke waktu.
Salah satu factor penyebab menurunnya kecepatan kapal adalah terjadinya penurunan performa mesin induk kapal tersebut karena mungkin karena kurangnya perawatan oleh para ABK Mesin atau memang karena usia mesin yang sudah berumur dan perlu dilakukan semacam peremajaan komponen yang biasa disebut dengan proses General Overhoul ( GO ).
General Overhoul atau servis besar yaitu pembongkaran dan perakitan kembali serta penggantian komponen – komponen mesin secara umum atau hampir semua komponen diganti baru, diharapkan dengan dillakukannya servis besar ini maka performa dari mesin dapat kembali seperti baru dan hasil akhirnya kecepatan kapal kembali seperti perencanaan awal.
Namun pada prakteknya, performa suatu mesin setelah di GO tidak dapat kembali 100% seperti baru karena usia dari mesin itu sendiri yang sudah tua.
Time between overhaul ( TBO ) atau rentan waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk melakukan GO tergantung dari pabrikan mesin itu sendiri, umumnya mesin yang bagus memliki TBO 10.000 jam, dari sisi ekonomi, semakin panjang TBO maka jam operasi kapal akan lebih lama yang ber efek menambah pemasukan ke perusahaan, dan biaya yang dilkeluarkan untuk melakukan GO juga akan lebih sedikit dibandingkan dengan mesin yang memiliki TBO pendek.
Jika suatu kapal yang mesin induknya di Overhoul, maka setelah overhaul selesai, kapal tersebut juga perlu melaksanakan sea trial layaknya kapal baru, untuk membuktikan dan memastikan performa mesin setelah di overhaul. Jika performa mesin tidak meningkat, apalagi semakin menurun dari keadaan terahir sebelum di overhaul, pasti ada suatu kesalahan selama proses overhaul misalnya yang paling kerap terjadi adalah temperature gas buang yang sangat tinggi melebihi standart yang sudah di tetapkan pabrikan mesin. Hal ini mungkin karena timing injectionnya kurang pas, seting valve in & outlet nya tidak pas atau juga setingan pompa injection pump-nya yang kebanyakan.


Selama beropersai, apabila suatu mesin kapal tersebut sering di jalankan pada putaran maksimal (90 % ~ 100%) cukup lama, maka nilai dari TBO juga akan semakin pendek karena mesin di paksa bekerja maksimal dalam jangka waktu yang cukup lama, begitu juga sebaliknya. Putaran ekonomis suatu mesin terdapat pada 85% putaran maks.
Jadi, sering – seringlah merawat mesin anda, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Jika ada salah kata, mohon di maafkan, jika ada yang kurang mohon di benarkan He he he..

Comments

Post a Comment

masukan sebagai dasar berkembangnya blog ini

Popular posts from this blog

Istilah NPS - DN dan Outside Diameter Pada Pipa

Sudah lama tidak posting, karena kesibukan dan kemalasan yang mendera. Baik kali ini akan coba kita bahas mengenai kode – kode pipa, saat kita akan mendesign atau membaca gambar pipa system, sering kali kita menjumpai kode NPS atau DN. Apa seeh maksudnya kode – kode ini dan apa kegunaannya akan coba kita bahas di sini. NPS (Nominal Pipe Size) & DN (Nominal Diameter) Dari standard ASME B16.5 Paragraf.1.9.2 ukuran NPS, diikuti oleh nomer tanpa dimensi (dimensionless) menunjukkan ukuran nominal flange atau sambungan (fitting) flange. NPS berhubungan dengan istilah nominal diameter (DN), yang digunakan sebagai satuan internasional (SI unit). Hubungannya seperti dibawah ini: NPS DN ½ 15 ¾ 20 1 25 1 ¼ 32 1 ½ 40 2 50 2 ½ 65 3 80 4 100 5 125 6 150 8 200 Untuk NPS ≥ 4, adalah kelipatan 25 Catatan

Sistem Kontruksi Kapal

Sistem Kontruksi Kapal Sistem kerangka/konstruksi kapal (framing system) dibedakan dalam dua jenis utama; yaitu sistem kerangka melintang (transverse framing system) dan sistem membujur atau memanjang (longitudinal framing system). Dari kedua sistem utama ini maka dikenal pula system kombinasi (combination/mixed framing system). Suatu kapal dapat seluruhnya dibuat dengan sistem melintang, atau hanya bagian-bagian tertentu saja (misalnya kamar mesin dan/atau cerukceruk) yang dibuat dengan sistem melintang sedangkan bagian utamanya dengan sistem membujur atau kombinasi; atau seluruhnya dibuat dengan sistem membujur. Pemilihan jenis sistem untuk suatu kapal sangat ditentukan oleh ukuran kapal (dalam hal ini panjangnya sehubungan dengan kebutuhan akan kekuatan memanjang), jenis/fungsi kapal menjadikan dasar pertimbangan-pertimbangan lainnya.. Untuk mengenali apakah suatu kapal, atau bagian dari badan kapal dibuat dengan sistem melintang atau membujur dapat dilihat pada panelp

Pengertian Dasar DWT, PAYLOAD dan GRT

Load Lines Load Line merupakan istilah formal yang diberikan untuk menandai bagian dari midship kapal pada kedua sisi dari kapal tersebut untuk menunjukkan batas sarat kapal ketika kapal bermuatan. Pembatasan sarat ini didapat dengan pengukuran dari dek kedap cuaca (normalnya dek freeboard) sampai pada tanda garis muat midship. Jarak ini disebut juga dengan “Freeboard” (lambung timbul) pada kapal. a. Design Draft Design Draft merupakan tinggi sarat air pada suatu kapal. Yaitu jarak dari dasar kapal sampai garis air muat (water line). b. Displacement Adalah jumlah volume air yang dipindahkan oleh berat suatu benda yang berada dalam air (tenggelam). Secara garis besa r, displacement adalah bobot mati dari sebuah kapal (berat konstruksi baja, outfitting dan machinery) ditambah dengan persediaan bahan bakar dan muatan dalam kapal (termasuk crew dan akomodasinya). c. Class Notation Dalam jangkauan klasifikasi, ciri-ciri lambung, mesin dan perlengkapan j