Skip to main content

Lubricating Oil / Minyak Pelumas

Apa kabar sobat Blogger semua...sekarang coba kita bahas mengenai Minyak Pelumas / Oli. 

1.      Minyak Pelumas

  Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal dengan nama oli atau oli mesin memang banyak ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.

2.      Fungsi Minyak Pelumas

 Semua jenis oli pada dasarnya sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing.  
  • Ada 4 fungsi utama oli
      1.  Sebagai Pelumas
Oli haruslah melumasi komponen mesin sehingga tidak terjadi pengurangan tenaga karena gesekan antar komponen mesin. Kemungkinan gesekan terjadi pada saat awal mesin dijalankan. Ketika mesin diam dalam jangka waktu yang cukup lama, oli cenderung turun ke bawah ke dalam ”oil pan”(tempat penampung oli dalam mesin). Karena itu, ketika mesin dinyalakan, oli haruslah dengan cepat terpompa melewati komponen mesin.
Beberapa saat setelah mesin berjalan, oli haruslah membuat lapisan tipis antara komponen mesin yang bergerak sehingga membuat pergerakan diantara komponen mesin menjadi ”licin”, yang mengakibatkan lebih meningkatnya tenaga, kemampuan, dan efisiensi mesin.
Beberapa orang percaya bahwa Oli SAE 50 lebih bagus daripada Oli SAE 30, dengan alasan bahwa Oli SAE 50 lebih kental daripada Oli SAE 30 sehingga melindungi dengan lebih baik. Memang benar dengan oli yang lebih kental, timbulnya aus bisa lebih dicegah namun jika mesin kendaraan anda tidak didesain untuk menggunakan oli SAE 50, maka kerja mesin kendaraan anda akan jauh lebih berat, sehingga efisiensi mesin menurun dan kemungkinan suhu kendaraan akan meningkat.
2.  Sebagai Pelindung
Lapisan tipis yang dibentuk oleh oli diantara permukaan logam yang bergesekan, tidak hanya berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadi kontak antar komponen logam, namun juga mencegah terjadinya korosi pada logam.
Oli haruslah bisa melindungi komponen mesin dari korosi. Oksidasi pada oli dan hasil pembakaran bahan bakar dapat menimbulkan sifat asam pada oli. Jika asam ini berinteraksi dengan komponen mesin, maka korosi dan kerusakan komponen akan terjadi. Oli mesin harus bisa memerangi asam tersebut.

      3.  Sebagai Pembersih

Bila mesin kotor, maka efisiensi mesin akan berkurang. Kotoran pada mesin seakan-akan membuat mesin lengket, sehingga mengurangi efisiensi penggunaan bahan bakar. Sebagai tambahan, kontaminan pada oli yang tertinggal bisa menyebabkan aus yang tidak diperhitungkan sebelumnya.
Partikel dengan ukuran lebih besar dari 5 sampai 20 micron akan membuat mesin anda rusak bila tidak disingkirkan. Untuk memberi gambaran seberapa kecil partikel tersebut, anda bayangkan rambut manusia memiliki ketebalan 100 mikron. Meskipun filter berperan besar dalam hal ini, oli juga punya peranan penting untuk mencegah terbentuknya kotoran dengan cara membuat kotoran menjadi suatu bentuk partikel tersuspensi, sehingga dapat disingkirkan oleh filter oli.

     4.  Sebagai Pendingin

Oli bertanggung jawab besar terhadap suhu mesin. Radiator hanya bertanggung jawab untuk pendinginan bagian atas mesin, sedangkan sisanya (crankshaft, camshaft, timing gears, piston, baut, dan masih banyak lagi komponen mesin yang kritis didinginkan oleh oli.
Panas pada mesin dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar dan gesekan antara komponen mesin. Ketika oli melewati bagian komponen mesin yang panas, panas dialihkan ke oli, dan oli mengalir menuju ”oil pan”. Dan dari ”oil pan” panas dibagikan ke udara yang ada disekitar ”oil pan”

Comments

Popular posts from this blog

Istilah NPS - DN dan Outside Diameter Pada Pipa

Sudah lama tidak posting, karena kesibukan dan kemalasan yang mendera. Baik kali ini akan coba kita bahas mengenai kode – kode pipa, saat kita akan mendesign atau membaca gambar pipa system, sering kali kita menjumpai kode NPS atau DN. Apa seeh maksudnya kode – kode ini dan apa kegunaannya akan coba kita bahas di sini. NPS (Nominal Pipe Size) & DN (Nominal Diameter) Dari standard ASME B16.5 Paragraf.1.9.2 ukuran NPS, diikuti oleh nomer tanpa dimensi (dimensionless) menunjukkan ukuran nominal flange atau sambungan (fitting) flange. NPS berhubungan dengan istilah nominal diameter (DN), yang digunakan sebagai satuan internasional (SI unit). Hubungannya seperti dibawah ini: NPS DN ½ 15 ¾ 20 1 25 1 ¼ 32 1 ½ 40 2 50 2 ½ 65 3 80 4 100 5 125 6 150 8 200 Untuk NPS ≥ 4, adalah kelipatan 25 Catatan

Sistem Kontruksi Kapal

Sistem Kontruksi Kapal Sistem kerangka/konstruksi kapal (framing system) dibedakan dalam dua jenis utama; yaitu sistem kerangka melintang (transverse framing system) dan sistem membujur atau memanjang (longitudinal framing system). Dari kedua sistem utama ini maka dikenal pula system kombinasi (combination/mixed framing system). Suatu kapal dapat seluruhnya dibuat dengan sistem melintang, atau hanya bagian-bagian tertentu saja (misalnya kamar mesin dan/atau cerukceruk) yang dibuat dengan sistem melintang sedangkan bagian utamanya dengan sistem membujur atau kombinasi; atau seluruhnya dibuat dengan sistem membujur. Pemilihan jenis sistem untuk suatu kapal sangat ditentukan oleh ukuran kapal (dalam hal ini panjangnya sehubungan dengan kebutuhan akan kekuatan memanjang), jenis/fungsi kapal menjadikan dasar pertimbangan-pertimbangan lainnya.. Untuk mengenali apakah suatu kapal, atau bagian dari badan kapal dibuat dengan sistem melintang atau membujur dapat dilihat pada panelp

Pengertian Dasar DWT, PAYLOAD dan GRT

Load Lines Load Line merupakan istilah formal yang diberikan untuk menandai bagian dari midship kapal pada kedua sisi dari kapal tersebut untuk menunjukkan batas sarat kapal ketika kapal bermuatan. Pembatasan sarat ini didapat dengan pengukuran dari dek kedap cuaca (normalnya dek freeboard) sampai pada tanda garis muat midship. Jarak ini disebut juga dengan “Freeboard” (lambung timbul) pada kapal. a. Design Draft Design Draft merupakan tinggi sarat air pada suatu kapal. Yaitu jarak dari dasar kapal sampai garis air muat (water line). b. Displacement Adalah jumlah volume air yang dipindahkan oleh berat suatu benda yang berada dalam air (tenggelam). Secara garis besa r, displacement adalah bobot mati dari sebuah kapal (berat konstruksi baja, outfitting dan machinery) ditambah dengan persediaan bahan bakar dan muatan dalam kapal (termasuk crew dan akomodasinya). c. Class Notation Dalam jangkauan klasifikasi, ciri-ciri lambung, mesin dan perlengkapan j