Api dapat membuat kerugian yang besar dan juga dapat mendatangkan keuntungan yang besar pula, misalkan kauntungan yang kita dapat dari api adalah, kehangatannya, cahayanya, dan energi yang dikeluarkannya. Sedangkan kerugian akibat adanya api adalah sifat penghancurnya seperti kejadian kebakaran rumah, kebakaran hutan dan lain – lain.
Setelah dilakukan studi kasus, terjadinya api itu karena 3 hal, yaitu panas, material dan oksigen. Tiga hal tersebut sering kita sebut dengan segitiga api. Dengan kita menghilangkan salah satu dari penyebab kebakaran tersebut, maka api tidak akan bias tercipta.
Teori dasar inilah yang digunakan sebagai dasar untuk membuat alat pemadam kebakaran sehingga kita bisa mencegah terjadinya kebakaran. Kebakaran dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas, antara lain :
- Kebakaran Kelas A, yaitu terbakarnya benda – benad padat diakibatkan seperti kayu, kertas, plaslik, dan lain-lain. Untuk memadamkannya bisa menggunakan air atau karung goni yang dibasahi.
- Kebakaran kelas B yakni yaitu kebakaran yang disebabkan karena bahan bakar minyak atau gas yang terbakar. Dalam memadamkan kebakaran kelas ini dilarang menggunakan air karena massa jenis air lebih berat dari minyak sehingga air akan berada di bawah minyak dan akan menyebabkan kebakaran semakin membesar. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir atau busa.
- Kebakaran kelas C yaitu kebakaran pada alat – alat listrik atau elektronik, jangan sekali – kali memadamkan dengan air karena dihawatirkan malah akan terjadi konsleting atau hubungan arus pendek dan bias – bias air akan menghantarkan arus listrik yang masih mengalir. Cara memadamkannya dengan menggunakan CO2 atau pasir. Agar lebih aman, matikan terlebih dulu sumber arus listriknya.
- Kebakaran kelas D, kebanyakan orang jarang yang mengklasifikasikan kebakaran jenis ini karena hampir termasuk kebakaran kelas A. kebakaran kelas D ini terjadi pada logam/besi dan bahan kimia yang terbakar. Kebakaran seperti ini sangat sulit dipadamkan tapi lebih baik dipadamkan menggunakan air dan foam karena lebih cepat mendinginkan.
Cara penggunaan APAR ( Alat Pemadam Ringan )
Langka-langka penggunaan APAR yang benar adalah
1. Cabut pen Pengaman
2. Pegang Pengatup dengan seksama
3. Pegang selang pemancar
4. Tekan handle
5. Arahkan Pancaran ke pusat api sampai api padam.
Peralatan Pencegahan Kebakaran
• Hydran
hydra nada 2 jenis, yang pertama adalah jet hydran yang akan memancarkan air dengan kuat, biasanya digunakan untuk meruntuhkan bangunan atau menjebol pintu – pintu yang terbakar, sedangkan yang ke dua adalah spray hydran dimana digunakan untuk mendinginkan ruangan yang terbakar setelah berhasil dipadamkan, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bibit – bibit api baru yang mungkin timbul akibat hembusan angina dn lain-lain.
• Detektor Asap / Smoke Detector
Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam ruangan. Biasanya pemasangannya disebelah sprinkler.
• Fire AlarmPeralatan yang dapat mengeluarkan suara keras yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat
• Sprinkler
biasanya digunkana di ruangan – ruangan, baik di kapal maupun di darat karena praktis, sprinkler akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut. Pada ujung sprinkler terdapat air raksa yang akan memuai apabila terkena panas dan peceh sehingga air akan keluar dari sprinkler.
• APAR / Fire Extinguishers / Racun Api
Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B,C dan D. Peralatan pemadam kebakaran ringan ini terbilang praktis karena tidak terlalu berat dan bias dibawa dan ditempatkan dimana – mana sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip Pemadaman Kebakaran
Untuk memadamkan kebakaran, hal yang perlu di ingat adalah sumber panas, materi dan oksigen. Dengan kita mengerti penyebab kebakaran dan apa yang terbakar maka kita bisa menentukan jenis dan cara pemadamannya.
Dari penjelasan di atas maka kita bias mengklasifikasikan jenis kebakaran dan cara penanganannya. Sedangkan untuk mencegah kebakaran maka perlu dibuat suatu system menejemen misalnya kebakaran kamar mesin suatu kapal, maka perlu di identifikasi apa yang kebakaran, penyebabnya apa dan bagaimana cara menghindari kebakaran itu terjadi. Dengan mendata semua peralatan atau ruangan yang ada dan membuat system menejemennya maka akan dapat dikurangi resiko kebakaran.
Comments
Post a Comment
masukan sebagai dasar berkembangnya blog ini