Skip to main content

Posts

Perpindahan Panas / Heat Exchanger

Apa kabar sobat Blogger semua...kali ini akan saya coba bahas mengenai perpindahan panas atau heat exchanger.                  Dalam dunia perkapalan, prinsip perpindahan panas diperlukan untuk memanaskan bahan bakar (heater) atau mendinginkan bagian  bagian dari mesin (cooler) dan banyak lagi. Penerapan prinsip perpindahan kalor untuk merancang alat-alat guna mencapai sesuatu tujuan teknik sangatlah penting, karena dalam menerapkan prinsip ke dalam rancangan orang bekerja ke arah pencapaian tujuan untuk mengembangkan hasil yang memberikan manfaat ekonomi. Penerapan prinsip-prinsip perpindahan panas terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material. Perpindahan panas tidak hanya menjelaskan mengenai bagaimana energi kalor berpindah dari satu benda ke benda lainnya tetapi juga mengenai laju perpindahan yang terjadi pada kondisi – kondisi tertentu.                 Konduksi merupakan penghantaran panas melalui suatu benda dengan

Sistem Pendingin / Cooling System

Pada mesin induk kapal, sytem pendinginan digunakan untuk mendinginkan minyak pelumas, jacket water, dan pendingin udara bilas. Secara garis besar, yang dimaksud dengan system pendingin adalah sistem dimana terdapat 2 buah temperatur berbeda yang saling bersinggungan di dalam suatu mekanisme heat exchanger. dalam sistem pendingin, hal yang perlu diperhatikan adalah siapa yang di dinginkan dan siapa yang mendinginkan, itu saja. misalkan pada jacket water cooler, dapat di artikan fluida air tawar mendinginkan cylinder liner atau cylinder liner di dinginkan oleh air tawar. Dan pada umunnya ada dua macam sistem pendinginan yang digunakan, yaitu : Ø   Sistem Pendingin air laut (Sea Water Cooling System)       Merupakan sistem pendingin terpisah dalam pengertian masing–masing bagian yang didinginkan disediakan cooler tersendiri, fluida pendinginnya menggunakan air laut. Kerugian pada sistem ini memerlukan material komponen yang tahan korosi, biaya m

Cara mengetahui diameter Pipa

1.      Menghitung Diameter pipa Bilga / Bilge pipe Setelah kemarin kita membahas mengenai sistem ballast dan PMK , sekarang kita coba bahas mengenai cara mengetahui diameter pipa. Untuk mengetahui diameter pipa bilga dapat menggunakan rumusan berikut berdasarkan peraturan / Rule Germanischer Lloyd (GL), dalam rule tersebut, diameter pipa bilga di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu pipa bilga utama dan pipa bilga cabang dimana diameter pipa bilga cabang lebih kecil dari diameter pipa bilga utama.             a. Perhitungan diameter dalam pipa utama (dH)       dH     = 1.68 x [(B+H)L + 25] 1/2   ...... (reff GL. Chap.2, Sec. 11, page 11-30)       dimana : B = Breadth   atau Lebar kapal                      H = Depth / atau tinggi kapal                       L = LPP / atau panjang kapal          b. Perhitungan diameter pipa cabang (Dz)         Dz = 2.15 x [(B+H)l + 25)] 1/2 ...... (reff GL. Chap.2, Sec. 11, page 11-30         Dimana : l = Panjang kom

Apa itu Drafter ??

Overview  Di masa lalu, perancang duduk di papan gambar dan digunakan pensil, pena, kompas, protraktor, segitiga, dan perangkat lainnya untuk menyiapkan rancangan gambar dengan tangan. Sekarang, sebagian besar perancang banyak menggunakan Computer Aided Design And Drafting (CADD) sistem untuk mempersiapkan gambar. Akibatnya, beberapa perancang dapat disebut sebagai operator CADD. Dengan sistem CADD, perancang dapat membuat dan menyimpan gambar secara elektronik sehingga gambar mereka dapat dilihat, dicetak, atau diprogram langsung ke dalam sistem manufaktur otomatis. Sistem CADD juga memungkinkan perancang untuk segera mempersiapkan variasi desain. Drafter masih perlu pengetahuan tentang teknik penyusunan secara tradisional, di samping keterampilan CADD. Gambar dari para drafter memberikan panduan visual dan menunjukkan bagaimana untuk membangun suatu produk atau struktur. Gambar termasuk rincian teknis dan menentukan dimensi, bahan, dan prosed

Sistem Udara Start

Apa kabar sobat Blogger semua...saya akan coba membahas mengenai hal berikut. semoga dapat membantu atau menjadi referensi bagi sobat semua. STARTING AIR SYSTEM / SISTEM UDARA START   Pada umumnya, sistem start dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Direct dan Indirect, Direct yaitu starting dilakukan  dengan perlakukan langsung terhadap ruang bakar  / piston dengan menyuplay tekanan udara keruang bakar sehingga piston akan bergerak. Sedangkan untuk Indirect yaitu starting engine yang dilakukan dengan perlakuan terhadap crankshaft nya atau flywheelnya yaitu dengan memutar flywheel menggunakan motor. Sistem starting yang digunakan pada main engine di kapal sering menggunakan media udara bertekanan yang disuplai kedalam silinder karena kebanyakan mesin yang digunakan berukuran besar. Peng-injeksian udara bertekanan ini dilakukan dengan urutan yang sesuai untuk arah putaran yang disyaratkan. Suplai udara bertekanan di simpan dalam tabung udara (bottles)