Skip to main content

Pengertian Dasar DWT, PAYLOAD dan GRT

Load Lines
Load Line merupakan istilah formal yang diberikan untuk menandai bagian dari midship kapal pada kedua sisi dari kapal tersebut untuk menunjukkan batas sarat kapal ketika kapal bermuatan. Pembatasan sarat ini didapat dengan pengukuran dari dek kedap cuaca (normalnya dek freeboard) sampai pada tanda garis muat midship. Jarak ini disebut juga dengan “Freeboard” (lambung timbul) pada kapal.
a. Design Draft
Design Draft merupakan tinggi sarat air pada suatu kapal. Yaitu jarak dari dasar kapal sampai garis air muat (water line).
b.Displacement
Adalah jumlah volume air yang dipindahkan oleh berat suatu benda yang berada dalam air (tenggelam). Secara garis besar, displacement adalah bobot mati dari sebuah kapal (berat konstruksi baja, outfitting dan machinery) ditambah dengan persediaan bahan bakar dan muatan dalam kapal (termasuk crew dan akomodasinya).
c. Class Notation
Dalam jangkauan klasifikasi, ciri-ciri lambung, mesin dan perlengkapan jangkar ditunjukkan dalam tanda kelas dan notasi yang dibubuhkan pada tanda kelas. Contoh penetapan tanda kelas yang lengkap untuk lambung, mesin dan perlengkapan jangkar adalah sebagai berikut :

d. DWT (Dead Weight Tonnes)
Adalah perbedaan antara displacement suatu kapal dengan massa kapal kosong. Atau berat dari semua barang / benda yang bisa dipindahkan dari kapal. Antara lain adalah jumlah massa dari muatan yang diangkut, bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, perbekalan, ABK atau penumpang, bagasi dan ballast tidak tetap.
e. LWT (Light Weight Tonnes)
Merupakan berat komponen kapal yang bersifat tetap. Pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu :
  • Berat baja badan kapal (berat korpus) yaitu berat badan kapal, bangunan atas (superstructure) dan perumahan geladak (deck house)
  • Berat peralatan yaitu berat dari seluruh peralatan antara lain jangkar, rantai jangkar, mesin jangkar, tali temali, capstan, mesin kemudi, mesin winch, derrick boom, mast, ventilasi, alat-alat navigasi, life boat, davit, perlengkapan dan peralatan dalam kamar-kamar, dll.
  • Berat mesin pnggerak beserta instalasi pembantunya yaitu berat motor induk, motor Bantu, ketel, pompa-pompa, separator, botol angina, cooler, intermediate shaft, propeller shaft, bantalan-bantalan poros, reduction gear, dan keseluruhan peralatan yang ada di kamar mesin.
f. Payload
Merupakan kapasitas cargo atau penumpang yang dapat diangkut oleh kapal. Berat payload diusahakan semaksimal mungkin agar dapat memuat muatan yang banyak sehingga keuntungan yang diperoleh besar.
g. GT (Gross Tonnage)
Adalah volume ruang didalam kapal. International Tonnage Conference London (1969) diputuskan bahwa 1 tonnage units = 1 gross ton, dan 1 GRT = 100 cbf = 2.83 m³.
h. Hubungan antara DWT, LWT, Displacement dan Payload
Hubungan antara DWT, LWT, dan Displacement adalah dapat dilihat pada perumusan seperti di bawah ini :
DWT = Δ – LWT atau Δ = DWT + LWT
Sehingga dari perumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa displacement adalah total penjumlahan dari DWT dan LWT.

Hubungan antara Payload dan DWT dapat dilihat dari perumusan payload , yaitu
Payload = DWT – Wt.
Dimana Wt adalah penjumlahan dari berat bahan bakar, berat berat minyak pelumas, berat air tawar, berat kebutuhan makanan dan berat crew.
Semakin besar nilai dari DWT maka semakin besar pula berat dari payload.

  1. Sorry pengen mengkoreksi mas Jo...
    Bachtiar Mars.....

    Pengertian DWT dan LWT kayaknya kebalik mas....
    sorry....saya lancang mas....hehehehhehee....

    ReplyDelete
  2. Terimakasih koreksinya pak boz..
    tapi perasaan wes bener deh..
    Disp=DWT+LWT
    DWT=Disp-LWT

    brarti DWT yo barang / benda yang bukan termasuk benda tetap dari kapal.

    ReplyDelete
  3. setuju mas jauhar :)
    LWT itu komponen berat dalam floating body yang tidak berubah dalam fungsi waktu seperti konstruksi dan pelat serta perlengkapan kapal.
    DWT yang berubah dalam fungsi waktu, bahan bakar, logistik, crew penumpang :) kata dosen saya, ehehe :)

    ReplyDelete
  4. wah wah...trimakasih ya uda berkunjung

    ReplyDelete
  5. Ijin copas mas buat laporan... thx

    ReplyDelete
  6. Hubungan antara GRT dengan NRT gimana Mas ?

    ReplyDelete
  7. Salam mas Msthafa, trimakasih sudah berkunjung. Istilah GRT dan NRT per tahun 1994 sudah di ganti dengan GT dan NT, GT menggambarkan total volum kapal, sedangkan NT menggambarkan total volume ruang muat kapal. mungkin itu yg bisa saya sampaikan mas...trims

    ReplyDelete
  8. Kalo dari keterangan dibawah ini :

    Gross Tonnase : 1.247
    Length Overall : 803
    Length by Perperdicular : -
    Breadth : 65.00 M
    Depth : 11.50 M
    Full Louded Draft : 6.10 M

    Berapa DWT, LWT, NT dan FEET nya mas bro..???
    Thanks

    ReplyDelete
  9. Kalo dari keterangan dibawah ini :

    Gross Tonnase : 1.247
    Length Overall : 803
    Length by Perperdicular : -
    Breadth : 65.00 M
    Depth : 11.50 M
    Full Louded Draft : 6.10 M

    Berapa DWT, LWT, NT dan FEET nya mas bro..???
    Thanks

    ReplyDelete
  10. @mas johan hary, saya masih sulit membayangkan ukuran yg diberikan, sungguh sangat panjang dan lebar sekali kapalnya jika itu dlm satuan meter hehehehe

    ReplyDelete
  11. Kalo 1326 grt nya.. Gt nya berapa itu bang?

    ReplyDelete
  12. Mas Aru, silahkan di itung sendiri dengan dasar ini. "GT Adalah volume ruang didalam kapal. International Tonnage Conference London (1969) diputuskan bahwa 1 tonnage units = 1 gross ton, dan 1 GRT = 100 cbf = 2.83 m³"

    ReplyDelete
  13. maaf saya masih belum tererahkan perbedaan GT dan GRT.
    Apakah GT = GRT?

    ReplyDelete
  14. TONGKANG
    GRT : 2.430
    P : 82.30 m
    L : 24.38 m
    Bila diisi pasir basah (sedot) berapa m3 volume pasir yang diizinkan ?

    ReplyDelete
  15. Terima kasih atas info yang diberikan, semoga bisa bermanfaat bagi para pembacanya. Jangan lupa kunjungi website http://ppns.ac.id & https://blog.ppns.ac.id/tl/adzinhanif/ Terima kasih

    ReplyDelete
  16. Masih tahap belajar...
    Year built : 2000
    Length overal : 20.80
    Breadth moulded : 7.30
    Depth moulded : 2.20
    Gross tonnage : GT 101
    Capasity : 250.000
    Main engine : 6 silender..
    Kapal tongkang.. Kira² gt segitu beratnya brp ton/kg??

    ReplyDelete
  17. Silakan ambil kuliah jurusan Naval Architect, bapak-bapak..

    ReplyDelete
  18. Mohon bantuannya, "kenapa kapal penumpang menggunakan satuan GRT Sedangkan kapal barang menggunakan satuan DWT? ". Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini, yg jadi pertanyaan banyak orang.
      Kalau menurut saya, dwt dipakai di kapal barang karena muatannya bersifat diam, sedangkan kapal penumpang menggunakan grt karena muatannya adalah penumpang yg notabennya masih bisa bergerak...itu menurut saya, mohon koreksinya kalau ada yang lebih paham..

      Delete

Post a Comment

masukan sebagai dasar berkembangnya blog ini

Popular posts from this blog

Istilah NPS - DN dan Outside Diameter Pada Pipa

Sudah lama tidak posting, karena kesibukan dan kemalasan yang mendera. Baik kali ini akan coba kita bahas mengenai kode – kode pipa, saat kita akan mendesign atau membaca gambar pipa system, sering kali kita menjumpai kode NPS atau DN. Apa seeh maksudnya kode – kode ini dan apa kegunaannya akan coba kita bahas di sini. NPS (Nominal Pipe Size) & DN (Nominal Diameter) Dari standard ASME B16.5 Paragraf.1.9.2 ukuran NPS, diikuti oleh nomer tanpa dimensi (dimensionless) menunjukkan ukuran nominal flange atau sambungan (fitting) flange. NPS berhubungan dengan istilah nominal diameter (DN), yang digunakan sebagai satuan internasional (SI unit). Hubungannya seperti dibawah ini: NPS DN ½ 15 ¾ 20 1 25 1 ¼ 32 1 ½ 40 2 50 2 ½ 65 3 80 4 100 5 125 6 150 8 200 Untuk NPS ≥ 4, adalah kelipatan 25 Catatan

Sistem Kontruksi Kapal

Sistem Kontruksi Kapal Sistem kerangka/konstruksi kapal (framing system) dibedakan dalam dua jenis utama; yaitu sistem kerangka melintang (transverse framing system) dan sistem membujur atau memanjang (longitudinal framing system). Dari kedua sistem utama ini maka dikenal pula system kombinasi (combination/mixed framing system). Suatu kapal dapat seluruhnya dibuat dengan sistem melintang, atau hanya bagian-bagian tertentu saja (misalnya kamar mesin dan/atau cerukceruk) yang dibuat dengan sistem melintang sedangkan bagian utamanya dengan sistem membujur atau kombinasi; atau seluruhnya dibuat dengan sistem membujur. Pemilihan jenis sistem untuk suatu kapal sangat ditentukan oleh ukuran kapal (dalam hal ini panjangnya sehubungan dengan kebutuhan akan kekuatan memanjang), jenis/fungsi kapal menjadikan dasar pertimbangan-pertimbangan lainnya.. Untuk mengenali apakah suatu kapal, atau bagian dari badan kapal dibuat dengan sistem melintang atau membujur dapat dilihat pada panelp